Pentingnya Penataan Desain Ruang Jalan dalam Rancang Kota


    Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi yang berfungsi sebagai pendukung mobilitas, baik itu mobilitas manusia maupun barang. Sistem jaringan jalan yang terbentuk akan memberikan pengaruh terhadap aliran pergerakan manusia maupun barang jasa. Apabila kita melihat konteks tentang jalan, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan di dalam perencanaan prasarana jalan. Beberapa hal tersebut diantaranya perencanaan sistem jaringan jalan dan penataan desain ruang jalan.

    Dalam artikel ini, langsung saja kita membahas mengenai penataan desain ruang jalan. Berbicara mengenai desain ruang jalan, kita dapat melihat kondisi di sebagian besar kota di Indonesia. Hampir sebagian besar kota di Indonesia memiliki desain penataan ruang jalan yang belum sesuai. Belum sesuai disini dapat mengacu ke beberapa hal, misalnya perancangan desain tidak sesuai standar dan penyalahan pemanfaatan fungsi ruang jalan. 

    Kita dapat mengambil beberapa contoh kasus yang sering terjadi di wilayah perkotaan. Beberapa diantaranya yaitu penggunaan jalur pedestrian untuk kegiatan berjualan PKL dan penggunaan jalur sepeda sebagai tempat parkir on street. Padahal sejatinya bagian ruang jalan seperti jalur pedestrian dan pesepeda didesain untuk memberikan ruang bagi pejalan kaki dan pesepeda. Keberadaan PKL dan tempat parkir yang tidak sesuai menyebabkan hilangnya ruang bagi pejalan kaki dan pesepeda.

    Selain terjadinya alih fungsi ruang jalan, kesalahan dalam perancangan desain ruang jalan juga sering dijumpai. Dimensi jalur pedestrian yang tidak standar (terlalu tinggi/terlalu sempit) serta penataan vegetasi dan street furniture yang cenderung menghalangi. Selain itu juga masih banyak jalur pedestrian yang belum dilengkapi dengan jalur khusus difabel (guiding block). 


salah satu konsep penataan ruang jalan di Kota Charlotte, Amerika Serikat
sumber: https://www.charlottestories.com/sustain-charlotte-city-partner-protected-bike-lane-across-uptown/

Ragam Ide dan Teori Penataan Ruang Jalan

    Saat ini, berbagai ide maupun teori perencanaan terkait penataan ruang jalan sudah cukup banyak dikemukakan oleh para perencana. Beberapa contohnya seperti konsep Livable Street yang membahas tentang bagaimana meningkatkan daya hidup kawasan pada ruang jalan. Selanjutnya ada konsep Complete Street yang berfokus pada bagaimana mewujudkan ruang jalan yang dapat mengakomodasi semua kebutuhan pengguna jalan. Selain itu banyak juga teori yang menjelaskan tentang pentingnya ruang jalan di dalam sebuah rancang kota. Shirvani (1985:31) mendeskripsikan bahwa

"A good pedestrian system reduces dependency on automobiles in a downtown area, increases trip downtown, enhances the environment by promoting a human-scale system, creates more retailing activity dan finally helps to improve air quality"

    Penataan ruang jalan meliputi jalan kendaraan, pedestrian maupun pesepeda yang baik akan memberikan manfaat bagi keberlanjutan kawasan perkotaan ke depannya. Poin tersebut membentuk paradigma terhadap jalan dimana bukan hanya berfungsi sebagai prasarana penghubung saja, melainkan dapat dikategorikan sebagai ruang publik. Hal ini dikarenakan ruang jalan dapat diposisikan sebagai tempat bertemunya masyarakat yang melakukan kegiatan di dalamnya serta bersosialisasi. Appleyard (1985) menjelaskan bahwa jalan merupakan salah satu pusat sosial (Social Center) sebuah kota dimana antar individu dalam masyarakat bertemu.

    Pada era sekarang, beberapa kota di Indonesia mulai memprioritaskan perencanaan terhadap ruang jalan. Hal ini dapat dilihat pada kota besar seperti Bandung, Jakarta dan Surabaya yang mulai berbenah dalam menata ruang jalan. Beberapa diantaranya seperti menyediakan jalur pejalan kaki dan pesepeda sesuai standar, menambahkan beberapa fasilitas publik pendukung seperti bangku. Selain itu penataan vegetasi pada ruang jalan juga mulai diperhatikan dalam rangka memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan. Hal tersebut menjadi indikasi bahwa jalan merupakan elemen rancang kota yang perlu untuk diperhatikan di dalam perencanaan kota.


Sumber:

Appleyard, D. 1985. Livable Streets (Chapters 1,2 & 8), California: University of California Press

Shirvani, H. 1985. Urban Design Process, New York: Van Nostrand Reinhold

Komentar